Hentikan Overthinking! Kembangkan Kreativitasmu Sekarang!

Pernah nggak sih ketika kamu sedang mengerjakan sebuah proyek atau mencoba menemukan ide baru, kamu merasa pikiranmu berputar-putar tanpa henti? Semua hal buruk seolah-olah akan terjadi? Seperti, “gimana kalau hasilnya jelek?”, “nanti orang mikir apa ya?”. Kalau kamu pernah merasakan, berarti kamu lagi ketemu sama overthinking.

Di era yang serba cepat ini, apalagi buat kita-kita Gen Z dan milenial, overthinking itu kayak “teman” yang setia banget. Dia selalu ada, siap sedia mengganggu di saat-saat paling penting. Tapi, tahukah kamu, kalau terus-terusan diikutin, overthinking membunuh kreativitas kita secara perlahan? Dia nggak cuma bikin kita stuck, tapi juga mengikis rasa percaya diri dan menghalangi kita untuk mengambil risiko yang padahal penting banget buat berkembang. Wah, bahaya banget!

Artikel ini bukan cuma mau bahas soal penderitaan akibat overthinking, tapi juga ajakan buat kita semua untuk mulai bergerak dan menghentikannya. Mari kita bedah tuntas apa itu overthinking, kenapa dia bisa menjadi musuh nomor satu buat kreativitas, dan yang paling penting, gimana sih cara kita bisa lepas dari jeratnya? Jangan biarkan overthinking membunuh kreativitas kita!

Mengenal Lebih Dekat si “Overthinking”

Sebelum kita bahas lebih jauh, mari kita samakan sudut pandang kita dulu. Overthinking itu bukan sekadar berpikir matang atau merencanakan sesuatu dengan baik. Menurut penelitian dari “The American Journal of Psychology” yang di tulis oleh Susan Nolen-Hoeksema pada tahun 2000 vol.113 nomer.2, overthinking atau rumination adalah kebiasaan memikirkan secara berulang-ulang hal-hal yang tidak menyenangkan di masa lalu atau mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi di masa depan. Kita jadi terjebak dalam lingkaran setan di kepala kita sendiri, padahal hal itu belum tentu terjadi tanpa ada action yang nyata.

Overthinking membuat kita terlalu fokus pada masalah yang belum tentu ada, menguras energi mental, dan parahnya, mematikan insting kreatif kita. Bayangkan, saat kita seharusnya fokus menciptakan ide baru, pikiran kita malah sibuk menganalisis ribuan kemungkinan negatif yang nggak relevan. Dampaknya, kita jadi takut salah, takut gagal, dan akhirnya memilih untuk tidak melakukan apa-apa. Ironis, kan?

Kenapa Overthinking Merusak Kreativitas?

Dampak buruk overthinking terhadap kreativitas bukan sekadar mitos. Ada beberapa alasan kuat kenapa fenomena ini bisa sangat merugikan:

1. Menghambat Alur Kerja (Flow State)

Kreativitas paling bagus itu munculnya ketika kita sangat menikmati dan fokus sama apa yang lagi kita kerjakan. Tapi, overthinking adalah musuh terbesar flow state. Setiap kali kita mulai merasa semangat dengan sebuah ide, tiba-tiba muncul pikiran negatif yang langsung menghambat proses kita. “Gimana kalau orang lain udah bikin ide ini?”, “Kayaknya ini nggak orisinal deh.”, atau “Ini terlalu sulit untuk diwujudkan.”

Menurut Mihaly, seorang psikolog terkenal, flow state terjadi ketika kita fokus pada satu tugas yang menantang namun sesuai dengan kemampuan kita. Kalau overthinking masuk, fokus itu hilang dan kita jadi sulit mencapai kondisi ideal untuk menciptakan sesuatu yang baru. Csikszentmihalyi, Mihaly. (1990). Flow: The Psychology of Optimal Experience. Bab 2. Jadi, jelas kan, kenapa overthinking membunuh kreativitas?

2. Mematikan Keberanian Mengambil Risiko

Kreativitas itu erat kaitannya dengan keberanian mengambil risiko, mencoba hal baru, dan nggak takut gagal. Setiap ide besar pasti dimulai dengan satu langkah kecil yang berani. Namun, overthinking membuat kita jadi paranoid. Kita terlalu memikirkan semua kemungkinan kegagalan, membuat kita menunda atau bahkan membatalkan rencana yang sudah kita buat. Kita jadi lebih memilih jalur aman yang sudah terbukti, padahal di jalur aman itu, inovasi jarang terjadi.

Padahal terkadang, ide-ide terbaik muncul dari kesalahan atau kegagalan yang tidak terduga. Kalau kita terlalu takut salah, kita nggak akan pernah berani mencoba, dan kita akan terus bersembunyi di zona nyaman yang membosankan. Akhirnya, yang terjadi adalah overthinking membunuh kreativitas dan juga potensi diri kita sendiri.

3. Menguras Energi Mental & Fisik

Pernah nggak sih, setelah seharian overthinking, badan rasanya capek dan lemas banget, padahal nggak ngapa-ngapain? Itu karena overthinking menguras energi mental kita lebih dari yang kita bayangkan. Pikiran kita terus bekerja, menciptakan skenario-skenario fiktif, yang akhirnya berdampak pada kondisi fisik kita. Kurang tidur, stres, dan kelelahan mental adalah teman setia dari overthinking.

Saat energi kita habis untuk mengkhawatirkan hal-hal yang nggak penting, kita jadi nggak punya lagi sisa energi buat hal-hal yang produktif, apalagi untuk berpikir kreatif. Ide-ide cemerlang biasanya datang saat pikiran kita rileks dan segar. Mustahil bisa berpikir jernih kalau kepala kita penuh dengan pikiran yang nggak karuan.

Jurus Jitu Menghentikan Overthinking dan Mengembalikan Kreativitas

Sekarang, setelah kita paham kenapa overthinking jadi musuh besar, saatnya kita cari tahu solusinya. Menghentikan kebiasaan ini memang nggak gampang, tapi bukan berarti mustahil. Berikut beberapa jurus jitu yang bisa langsung kamu praktikkan:

1. Sadari dan Akui Keberadaan Overthinking

Langkah pertama untuk mengatasi overthinking adalah dengan menyadari kalau kita sedang melakukannya. Saat kamu merasa pikiranmu mulai berputar-putar nggak jelas, coba berhenti sejenak. Ambil napas dalam-dalam. Coba katakan pada dirimu sendiri, “Oke, aku lagi overthinking nih. Aku akan sadar kalau ini nggak produktif.” Ini adalah momen mindful di mana kamu memisahkan diri dari pikiranmu, bukan membiarkan pikiran itu mengendalikanmu.

2. Tuliskan Pikiranmu (Journaling)

Seringkali, pikiran yang terus-menerus berputar itu terasa lebih besar dari yang seharusnya. Menuliskan semua yang ada di kepala ke dalam buku harian atau catatan bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk “mengeluarkan” pikiran-pikiran tersebut. Saat kita menuliskannya, kita bisa melihat dengan lebih jelas mana yang cuma khayalan dan mana yang memang perlu ditindaklanjuti. Menurut psikolog, Dr. James W. Pennebaker dari buku Writing to Heal (1997) halaman 14, mengungkapkan bahwa menulis ekspresif dapat membantu mengurangi pikiran yang mengganggu dan meningkatkan kesehatan mental.

3. Batasi Waktu untuk Khawatir

Seringkali, overthinking terasa seperti beban yang tak berujung. Salah satu trik yang efektif adalah dengan menjadwalkan “waktu untuk khawatir” selama 15-20 menit setiap hari. Selama waktu itu, kamu boleh khawatir sepuasnya, memikirkan semua skenario terburuk. Tapi begitu waktu habis, kamu harus berhenti. Dengan begitu, kamu melatih otakmu untuk tidak lagi mengkhawatirkan sesuatu di luar waktu yang ditentukan.

4. Fokus pada Apa yang Bisa Kamu Kontrol

Banyak overthinking terjadi karena kita memikirkan hal-hal yang berada di luar kendali kita, seperti opini orang lain atau hasil yang belum pasti. Coba alihkan fokusmu pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, misalnya: usahamu, kerja kerasmu, atau seberapa banyak kamu belajar. Dengan fokus pada proses, bukan pada hasil, kamu akan merasa lebih berdaya dan mengurangi kekhawatiran yang tidak perlu.

5. Bertindak, Meskipun Itu Langkah Kecil

Cara paling ampuh untuk mengalahkan overthinking adalah dengan bertindak. Jangan menunggu sampai kamu merasa 100% siap. Mulailah dengan langkah terkecil. Misalnya, kalau kamu mau mulai menulis, cukup tulis satu paragraf. Kalau kamu mau mulai menggambar, cukup buat satu sketsa. Setiap langkah kecil yang kamu ambil akan membangun momentum dan mematahkan lingkaran pikiran negatif. Overthinking membunuh kreativitas karena kita tidak berani melangkah. Sebaliknya, action adalah antitesis dari overthinking.

Hentikan Overthinking & Kembangkan Kreativitas Bersama Talenta Mastery Academy!

Mengatasi overthinking dan mengembangkan kreativitas memang butuh effort dan strategi yang tepat. Namun, kamu nggak perlu jalan sendirian. Banyak dari kita sering stuck karena nggak punya panduan yang jelas. Di sinilah peran Talenta Mastery Academy hadir sebagai solusi.

Talenta Mastery Academy bukan sekadar tempat kursus biasa. Talenta Mastery Academy menyediakan program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu kamu untuk mengoptimalkan potensi diri, termasuk mengatasi hambatan psikologis seperti overthinking yang sering mematikan kreativitas.

Bayangkan, kamu bisa belajar langsung dari mentor yang berpengalaman, bukan hanya teori, tapi juga praktik nyata. Talenta Mastery Academy akan membimbingmu untuk memahami pola pikirmu, mengenali pemicu overthinking, dan mengajarkan teknik-teknik praktis untuk mengelola stres dan kecemasan, sehingga kamu bisa lebih fokus untuk menciptakan ide-ide inovatif daripada terjebak dalam pikiran negatif.

Bayangkan dan rasakan dengan mengikuti Pelatihan Talenta Mastery Academy kamu bisa:

  • Mengendalikan pikiran negatif yang memicu overthinking.
  • Membangun pola pikir positif yang lebih produktif dan tenang.
  • Membuka potensi kreatifmu yang selama ini terpendam.
  • Mengembangkan ide-ide orisinal yang bisa kamu aplikasikan dalam pekerjaan atau kehidupan sehari-hari.

Lewat berbagai sesi interaktif, studi kasus, dan latihan praktis, kami akan membimbingmu untuk mengubah kebiasaan berpikir yang menghambat menjadi kekuatan pendorong.

Untuk kamu yang ingin:

  • Berhenti terjebak dalam lingkaran overthinking.
  • Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengeluarkan ide.
  • Mencari cara praktis untuk menjadi lebih kreatif.

Ini mengikuti Pelatihan Talenta Mastery Academy langkah pertama untuk membuat hidupmu jauh lebih tenang dan penuh ide! Daftar sekarang dan jadilah bagian dari Talenta Mastery Academy. Tempat terbatas!

Penutup:

Mari kita jadikan momentum ini untuk bangkit. Overthinking membunuh kreativitas, tapi kita punya kekuatan untuk melawannya. Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang kuat, kita bisa mengubah kebiasaan buruk ini menjadi kekuatan untuk terus berkembang.

Hubungi Kami : +62 821-2859-4904

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *