Gagal Dalam Hidup Karna Salah Circle Pertemanan

Sebagai anak muda yang lagi membangun diri dan mengejar impian, pasti setuju banget kan kalau hidup itu nggak selalu lurus-lurus aja. Bakal ada aja tikungan tajam, tanjakan curam, bahkan jurang yang bikin kita oleng. Nah, di saat-saat seperti itu, punya support system yang solid itu kayak punya airbag dalam mobil kehidupan. Mereka inilah orang-orang yang siap menampung kita saat jatuh, memberikan semangat saat lemah, dan merayakan setiap pencapaian kita. Ternyata, support system atau lingkaran pertemanan positif ini punya peran krusial banget dalam membangun resilience lho!

Mungkin kamu pernah denger istilah resilience, yaitu kemampuan kita untuk bangkit kembali dari kesulitan. Nah, support system ini adalah salah satu pilar penting dalam membangun resiliensi. Ketika kita punya teman-teman atau orang-orang terdekat yang positif dan suportif, kita jadi punya tempat untuk berbagi beban, mendapatkan perspektif baru, dan merasa nggak sendirian dalam menghadapi masalah. Lingkaran pertemanan positif ini memberikan kita kekuatan emosional dan mental yang dibutuhkan untuk melewati masa-masa sulit dan bangkit lagi dengan lebih kuat.

Coba bayangin, kamu lagi down banget karena baru aja gagal dalam proyek penting di kantor. Kalau kamu punya teman-teman yang suportif, mereka nggak cuma akan bilang “yang sabar ya”, tapi juga akan mendengarkan keluh kesahmu, memberikan semangat, bahkan mungkin membantu mencari solusi atau melihat sisi positif dari kegagalan tersebut. Dukungan emosional dan praktis dari support system inilah yang membuat kita merasa lebih kuat dan nggak gampang menyerah. Jadi, bisa dibilang, support system adalah salah satu kunci utama untuk menjadi pribadi yang resilient.

Kekuatan Lingkaran Pertemanan Positif dalam Membangun Resilience

Kenapa sih lingkaran pertemanan positif atau support system ini punya peran yang begitu besar dalam membangun resiliensi? Ini beberapa alasannya:

  1. Memberikan Dukungan Emosional: Saat kita menghadapi masa sulit, merasa didengarkan dan dipahami oleh orang-orang terdekat itu sangat berarti. Support system memberikan kita ruang aman untuk meluapkan emosi, berbagi beban, dan merasa nggak sendirian. Dukungan emosional ini memberikan kita kekuatan untuk tetap tegar.
  2. Memberikan Perspektif Baru: Terkadang, saat kita lagi terpuruk, pandangan kita jadi terbatas dan negatif. Teman-teman yang positif bisa membantu kita melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, menawarkan solusi yang mungkin nggak terpikirkan oleh kita, atau bahkan mengingatkan kita akan kekuatan yang kita miliki.
  3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Orang-orang yang percaya pada kita bisa menjadi sumber motivasi dan meningkatkan rasa percaya diri kita, terutama saat kita sedang meragukan diri sendiri. Dukungan dan keyakinan dari support system bisa jadi booster yang ampuh untuk bangkit kembali.
  4. Mendorong untuk Bertindak: Support system yang baik nggak cuma memberikan dukungan emosional, tapi juga bisa memberikan dorongan dan motivasi untuk kita mengambil tindakan positif. Mereka bisa menyemangati kita untuk mencoba lagi, mencari solusi, atau bahkan membantu kita secara praktis.
  5. Menciptakan Rasa Kepemilikan dan Komunitas: Merasa menjadi bagian dari lingkaran pertemanan positif memberikan kita rasa kepemilikan dan komunitas. Ini membuat kita merasa lebih aman, diterima, dan punya tempat untuk kembali saat sedang terpuruk. Rasa memiliki ini adalah fondasi penting untuk resilience.

Cara Membangun dan Memelihara Lingkaran Pertemanan Positif untuk Resilience

Membangun dan memelihara lingkaran pertemanan positif itu kayak menanam dan merawat tanaman. Butuh bibit yang baik (memilih teman yang tepat), tanah yang subur (menciptakan lingkungan yang mendukung), air dan pupuk yang cukup (memberikan dan menerima dukungan), serta perawatan rutin (menjaga komunikasi dan kedekatan). Hasilnya? Tanaman yang tumbuh subur dan kuat, sama halnya dengan diri kita yang jadi lebih resilient dengan adanya circle positif.

Langkah-Langkah Membangun Lingkaran Pertemanan Positif:

  1. Kenali Diri Sendiri dan Nilai-Nilaimu: Sebelum mencari teman, penting untuk tahu dulu siapa diri kamu, apa yang kamu cari dalam pertemanan, dan nilai-nilai apa yang kamu pegang. Ini akan membantu kamu menarik orang-orang yang vibe-nya cocok dan punya pandangan yang sejalan. Misalnya, kalau kamu menghargai kejujuran dan dukungan, carilah teman-teman yang punya nilai-nilai itu juga.
  2. Identifikasi Orang-Orang Positif di Sekitarmu: Coba perhatikan orang-orang di lingkunganmu, baik itu di tempat kerja, kampus, komunitas, atau bahkan di media sosial. Siapa yang membuatmu merasa positif setelah berinteraksi dengannya? Siapa yang selalu memberikan semangat dan dukungan? Mereka inilah “bibit” potensial untuk lingkaran pertemanan positif-mu.
  3. Proaktif dalam Memulai dan Memelihara Kontak: Jangan cuma menunggu orang lain mendekatimu. Ambil inisiatif untuk menyapa, mengajak ngobrol, atau bahkan mengajak mereka melakukan aktivitas bersama. Setelah itu, jangan biarkan kontak terputus. Usahakan untuk tetap terhubung secara rutin, meskipun hanya sekadar mengirim pesan singkat atau react di media sosial.
  4. Cari Kesamaan dan Minat yang Sama: Lebih mudah membangun kedekatan dengan orang-orang yang punya minat atau hobi yang sama denganmu. Ini bisa jadi topik obrolan yang menarik dan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan bersama. Bergabunglah dengan komunitas atau klub yang sesuai dengan minatmu, ini bisa jadi tempat yang bagus untuk bertemu teman baru.
  5. Jadilah Pendengar yang Baik dan Tulus: Pertemanan yang sehat itu dua arah. Selain berbagi cerita tentang dirimu, berikan juga perhatian dan dengarkan dengan tulus saat temanmu bercerita. Tunjukkan empati dan cobalah untuk memahami perspektif mereka.
  6. Berikan Dukungan dan Semangat: Saat temanmu sedang mengalami kesulitan, jadilah orang pertama yang memberikan dukungan dan semangat. Tawarkan bantuan jika memungkinkan, atau sekadar hadir dan mendengarkan juga sudah sangat berarti. Begitu juga saat mereka meraih keberhasilan, ikutlah berbahagia dan rayakan bersama mereka.
  7. Tetapkan Batasan yang Sehat: Meskipun penting untuk memberikan dukungan, kamu juga perlu menetapkan batasan yang sehat dalam pertemanan. Hindari terjebak dalam hubungan yang toxic atau satu pihak selalu memanfaatkan yang lain. Pertemanan yang sehat itu saling memberi dan menerima.
  8. Berani Melepas Pertemanan yang Negatif: Tidak semua pertemanan akan bertahan selamanya, dan ada beberapa pertemanan yang mungkin justru memberikan dampak negatif bagi kesehatan mental dan resilience-mu. Jangan takut untuk menjaga jarak atau bahkan mengakhiri pertemanan yang toxic jika memang diperlukan. Prioritaskan kesejahteraan dirimu.

Cara Memelihara Lingkaran Pertemanan Positif agar Tetap Solid:

Setelah berhasil membangun lingkaran pertemanan positif, langkah selanjutnya adalah memeliharanya agar tetap solid dan bisa menjadi support system yang handal untuk resilience-mu:

  1. Jaga Komunikasi yang Rutin: Di tengah kesibukan masing-masing, usahakan untuk tetap menjaga komunikasi secara rutin. Manfaatkan berbagai media komunikasi yang ada, mulai dari chat, telepon, hingga video call. Sekadar menanyakan kabar atau berbagi cerita kecil bisa menjaga kedekatan.
  2. Luangkan Waktu Berkualitas Bersama: Meskipun komunikasi online penting, usahakan juga untuk meluangkan waktu bertemu secara langsung. Melakukan aktivitas bersama, seperti makan, hangout, atau melakukan hobi bersama, bisa mempererat ikatan pertemanan.
  3. Saling Mendukung dalam Segala Situasi: Tunjukkan bahwa kamu ada untuk teman-temanmu, baik di saat senang maupun susah. Berikan dukungan moral, emosional, atau bahkan bantuan praktis jika memungkinkan. Begitu juga, jangan ragu untuk meminta dukungan dari mereka saat kamu membutuhkannya.
  4. Hargai Perbedaan dan Hindari Konflik yang Tidak Perlu: Dalam pertemanan pasti ada perbedaan pendapat atau gesekan. Belajarlah untuk menghargai perbedaan tersebut dan hindari konflik yang tidak perlu. Fokus pada kesamaan dan tujuan bersama dalam pertemanan.
  5. Rayakan Kebersamaan dan Kenangan Indah: Ingatlah momen-momen menyenangkan yang pernah kalian lalui bersama. Sesekali, ajak teman-temanmu untuk mengenang masa-masa indah tersebut. Ini bisa memperkuat ikatan emosional dan rasa kebersamaan.
  6. Maafkan Kesalahan: Tidak ada manusia yang sempurna, termasuk teman-temanmu. Jika terjadi kesalahan atau perselisihan, belajarlah untuk saling memaafkan. Memendam kekesalan hanya akan merusak hubungan.
  7. Terus Terbuka untuk Pertemanan Baru (dengan Selektif): Memiliki lingkaran pertemanan positif yang solid itu penting, tapi jangan menutup diri dari kemungkinan bertemu teman baru yang juga bisa memberikan pengaruh positif. Namun, tetaplah selektif dalam memilih teman baru dan pastikan mereka sejalan dengan nilai-nilai dan kebutuhanmu.

Dengan membangun dan memelihara lingkaran pertemanan positif yang kuat, kamu nggak cuma punya teman untuk berbagi suka dan duka, tapi juga memiliki support system yang akan menjadi salah satu pilar utama dalam resilience-mu. Mereka akan menjadi tempatmu kembali saat jatuh, penyemangat saat lemah, dan mitra dalam meraih impian. Jadi, investasikan waktu dan energimu untuk membangun dan menjaga hubungan yang positif ini!

Pandangan Para Ahli tentang Peran Support System dalam Resilience

Dalam buku “The Power of Resilience: How the Innate Capacity for Courage, Confidence, and Calm Can Sustain You Through Hard Times” yang ditulis oleh Boris Cyrulnik dan diterbitkan pada tahun 2011, Cyrulnik, seorang neuropsikiater terkenal, menekankan peran penting lingkungan sosial dan hubungan yang aman dalam membangun resilience. Beliau menjelaskan bahwa dukungan dari orang lain, terutama di masa kanak-kanak dan remaja, dapat memberikan fondasi yang kuat untuk mengatasi trauma dan kesulitan di kemudian hari. (Boris Cyrulnik, The Power of Resilience: How the Innate Capacity for Courage, Confidence, and Calm Can Sustain You Through Hard Times, Templeton Press, 2011, hal. 75-98)

Lebih lanjut, penelitian dalam bidang psikologi positif secara konsisten menunjukkan bahwa dukungan sosial adalah salah satu faktor pelindung utama terhadap stres dan adversity. Orang dengan support system yang kuat cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik, lebih cepat pulih dari kesulitan, dan menunjukkan tingkat resilience yang lebih tinggi. Jadi, jangan pernah meremehkan kekuatan lingkaran pertemanan positif dalam perjalananmu membangun resilience!

Yuk, Perkuat Support System-mu dan Jadi Lebih Resilient Bersama Talenta Mastery Academy!

Pengen punya lingkaran pertemanan positif yang solid dan jadi pribadi yang makin resilient dalam menghadapi segala tantangan hidup? Talenta Mastery Academy punya program pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu kamu membangun skill interpersonal yang kuat dan menciptakan support system yang efektif! Di pelatihan talenta mastery academy, kamu akan belajar cara membangun komunikasi yang sehat, menjalin hubungan yang positif, mengatasi konflik dalam pertemanan, dan menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung.

Talenta mastery academy percaya bahwa support system yang kuat adalah salah satu kunci utama untuk membangun resiliensi. Melalui pelatihan yang interaktif dan insightful, Talenta Mastery Academy akan membekalimu dengan tools dan pemahaman yang dibutuhkan untuk menciptakan dan memelihara lingkaran pertemanan positif yang akan menjadi andalanmu dalam menghadapi segala badai kehidupan. Jangan tunda lagi, saatnya perkuat support system-mu dan rasakan bagaimana menjadi pribadi yang super resilient!

Hubungi Kami : +62 821-2859-4904

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *